MENGAPA HARUS BOHONG....
Bohong, kebohongan dan pembohong sederet kata yang mengarah pada prilaku seorang individu menyampaikan gambaran peristiwa pura-pura - menginformasikan realitas fiktif seolah-olah nyata.
Lalu mengapa bohong bisa eksis dengan segala macam rekayasa peristiwanya? Dan apa pula yang menyebabkan seseorang untuk berbohong? Ketika suatu informasi yang dibagikan pada kita dan dan informasi yang berbentuk rangkaian kalimat berita tersebut ditengarai memiliki pertentangan dengan keadaan sebenarnya, maka kita boleh menamakannya sebagai ‘bohong’. Contoh sederhananya adalah saat seorang mengatakan dia tidak menyaksikan suatu peristiwa yang sebenarnya baru saja dialami, ini dapat kita sebut sebagai bohong dalam perkataan. Selain itu, misalnya seseorang memberikan gambaran keadaan yang diberi citra-citra fiktif tertentu untuk menimbulkan suasana keadaan baru yang membuat pendengarnya mempercayai apa yang dia ucapkan, tetap kita dapat mengkategorikannnya sebagai bohong
Kebohongan dapat eksis bila memiliki konsistensi untuk mendukung keberadaannya. Maka dari itu seorang pembohong selalu menyertai kebohongan pertamanya dengan serangkaian rekayasa peristiwa fiktif secara terus menerus dan tetap. Hal ini dilakukan untuk menutupi ketidakpercayaan orang lain atas kebohongan pertama yang diucapkannya. Jadi, sekali kita melakukan suatu kebohongan....maka akan lahir kebohongan berikutnya...........
Lalu mengapa bohong bisa eksis dengan segala macam rekayasa peristiwanya? Dan apa pula yang menyebabkan seseorang untuk berbohong? Ketika suatu informasi yang dibagikan pada kita dan dan informasi yang berbentuk rangkaian kalimat berita tersebut ditengarai memiliki pertentangan dengan keadaan sebenarnya, maka kita boleh menamakannya sebagai ‘bohong’. Contoh sederhananya adalah saat seorang mengatakan dia tidak menyaksikan suatu peristiwa yang sebenarnya baru saja dialami, ini dapat kita sebut sebagai bohong dalam perkataan. Selain itu, misalnya seseorang memberikan gambaran keadaan yang diberi citra-citra fiktif tertentu untuk menimbulkan suasana keadaan baru yang membuat pendengarnya mempercayai apa yang dia ucapkan, tetap kita dapat mengkategorikannnya sebagai bohong
Kebohongan dapat eksis bila memiliki konsistensi untuk mendukung keberadaannya. Maka dari itu seorang pembohong selalu menyertai kebohongan pertamanya dengan serangkaian rekayasa peristiwa fiktif secara terus menerus dan tetap. Hal ini dilakukan untuk menutupi ketidakpercayaan orang lain atas kebohongan pertama yang diucapkannya. Jadi, sekali kita melakukan suatu kebohongan....maka akan lahir kebohongan berikutnya...........
Komentar
Posting Komentar