SEBUAH FASE TANPA CERITA
Ada getar beriama
Ketika mencium harum daun-daun akasia itu
Sepoi angin...menjatuhkan helai demi helai daun keringnya..
Debu tanah putih kehitaman bertebaranlembut...
Mencium telapak sepatu hitamku..
Ada getar berirama
Ketika kulihat pohon-pohon rindang itu masih berdiri di sana..
Bahkan masih terngiang di telinga..
Tepuk tangan ketika kubacakan bait-bait “Cerita buat Dien Tamaila”..
Ada getar berirama..
Tatkala melewati jalan berpasir itu...
Kaki-kaki kecilku begitu semangat mengayuh..
Kadang berpeluh..
Bahagia berkendara sepeda
Ceria..menggapai cita..
Seragam putih biru itu menyatu dalam asa yang akan kutuju..
Ada getar berirama
Ketika di antara derit ranting-ranting akasia,
Terbias sepotong wajah menatapku dalam diamnya..
Tapi tak kutau milik siapa..
Dan getar itu masih berirama
Ketika kutuntaskan sebuah fase tanpa cerita..
(03 November 2011)
Ketika mencium harum daun-daun akasia itu
Sepoi angin...menjatuhkan helai demi helai daun keringnya..
Debu tanah putih kehitaman bertebaranlembut...
Mencium telapak sepatu hitamku..
Ada getar berirama
Ketika kulihat pohon-pohon rindang itu masih berdiri di sana..
Bahkan masih terngiang di telinga..
Tepuk tangan ketika kubacakan bait-bait “Cerita buat Dien Tamaila”..
Ada getar berirama..
Tatkala melewati jalan berpasir itu...
Kaki-kaki kecilku begitu semangat mengayuh..
Kadang berpeluh..
Bahagia berkendara sepeda
Ceria..menggapai cita..
Seragam putih biru itu menyatu dalam asa yang akan kutuju..
Ada getar berirama
Ketika di antara derit ranting-ranting akasia,
Terbias sepotong wajah menatapku dalam diamnya..
Tapi tak kutau milik siapa..
Dan getar itu masih berirama
Ketika kutuntaskan sebuah fase tanpa cerita..
(03 November 2011)
Komentar
Posting Komentar